MENANAM: KEGIATAN YANG TETAP DIRINDUKAN WALAU SUDAH DI SURGA


Santai. Begitu gambaran yang saya dapatkan membaca ayat ayat tentang surga.

Duduk santai bersandar....

مُتَّكِــئِيْنَ عَلٰى فُرُشٍۢ بَطَآئِنُهَا مِنْ اِسْتَبْرَقٍ ۗ وَجَنَاالْجَـنَّتَيْنِ دَا نٍ ۚ 
"Mereka bersandar di atas permadani yang bagian dalamnya dari sutra tebal. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat." (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 54)

Tetap pada posisi wuenak - PW, kata orang sekarang - tak perlu beranjak dari sandaran tuk memetik buah buahan yang bergelantungan berbagai macam....

فِيْهِمَا فَا كِهَةٌ وَّنَخْلٌ وَّرُمَّا نٌ ۚ 
"Di dalam kedua surga itu ada buah-buahan, kurma, dan delima." (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 68)

Pengen minum? Tak usah beranjak dari sandaran, sudah ada yang menyajikan...

مُّتَّكِــئِيْنَ عَلَيْهَا مُتَقٰبِلِيْنَ
"mereka bersandar di atasnya berhadap-hadapan."

يَطُوْفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَا نٌ مُّخَلَّدُوْنَ ۙ 
"Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda,"

بِاَ كْوَا بٍ وَّاَبَا رِيْقَ ۙ وَكَأْسٍ مِّنْ مَّعِيْنٍ ۙ 
"dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir," (QS. Al-Waqi'ah 56: Ayat 16-18)

"Wis, mulyo tenan !" Orang jawa bilang. Pengen makan buah buahan tak perlu repot menanam, pengen minum tak perlu repot menyiapkan.

Namun, nanti ada penghuni surga yang unik. Walau sudah tersedia semua yang buah dan tanaman yg diinginkan, ia meminta izin kepada Robb nya untuk menanam tanaman.

Dari Abu Huroiroh rodhiyallohu ’anhu bahwasanya Nabi shollallohu ’alaihi wa sallam pada suatu hari berbincang dengan para sahabat sedang di sisi beliau ada orang badui. Beliau berkata: ’Bahwasanya ada salah seorang penghuni surga yang meminta izin kepada Robb-Nya untuk bercocok tanam , maka Alloh berkata kepadanya: ”Bukankah kamu telah memperoleh apa yang kamu kehendaki?” Dia menjawab: ”Betul, akan tetapi aku suka bercocok tanam.” Rosululloh kemudian bersabda: ’Kemudian penghuni surga itu menaburkan benih, dalam sekejap mata dihadapannya benih itu telah menjadi tanaman yang matang dan siap dipanen. Tanaman tersebut terkumpul seperti gunung. Lalu Alloh berkata: ”Ambillah wahai anak adam, sesungguhnya tidak ada yang bisa membuatmu kenyang”. Orang badui itu lalu bekomentar: ”Demi Alloh, aku tidak mendapati petani tersebut kecuali orang Quraisy atau Anshor karena mereka adalah orang-orang yang suka bercocok tanam.” Mendengarkan perkataan tersebut, Nabi sholallohu ’alaihi wa sallam tertawa.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Ibnul Qoyyim Al Jauziyah membahas hadits tersebut di kitab Hadil Arwaah ila Biladil Afraah, yang dalam edisi Indonesianya berjudul *Tamasya Ke Surga*, di Bab Tanaman Surga.

Ya, menanam itu kegiatan di dunia yang membahagiakan, bahkan ketika sudah sampai di surga pun, para mukmin yang suka bertanam di dunia, kangen sekali untuk bertanam kembali, maka mereka pun minta izin kepada Rabb nya untuk bertanam di tanah surga.

Dari celetukan orang badui dalam hadits diatas, kita pun mendapat informasi bahwa orang Quraisy atau Anshar pada zaman Rasulullah SAW adalah kaum yang suka bercocok tanam, sehingga sang badui yakin bahwa merekalah yang disebut Rasulullah SAW bercocok tanam kembali di surga.

Dalam Al Qur'an dapat kita temukan bahwa manusia selaku Khalifatullah Fil Ardhi, diperintahkan untuk memakmurkan bumi...

وَاِ لٰى ثَمُوْدَ اَخَاهُمْ صٰلِحًا ۘ قَا لَ يٰقَوْمِ اعْبُدُوا اللّٰهَ مَا لَـكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرُهٗ ۗ هُوَ اَنْشَاَ كُمْ مِّنَ الْاَ رْضِ وَا سْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَا سْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْۤا اِلَيْهِ ۗ اِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُّجِيْبٌ
"dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari Bumi (tanah) dan *menjadikanmu pemakmurnya*, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya)."
(QS. Hud 11: Ayat 61)

Rasulullah SAW pun memotivasi kita untuk bertanam...

“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka *hendaklah dia menanamnya*.” (HR. Imam Ahmad)

Saya sudah menanam beberapa tanaman di teras rumah, sebagian besar di pot atau planterbag. Saya memilih menanam tanaman yang disebut dalam Al Qur'an: Anggur, pisang, kurma, tin, bidara dan labu. Alhamdulillah, membahagiakan.

Jadi, ayo mari bertanam, karena menanam itu membahagiakan.

Mari bertanam, merealisasikan tugas kita sebagai Khalifatullah Fil Ardhi pemakmur bumi.

Mari bertanam, mengamalkan perintah Rasulullah SAW.

Dan, semoga kita bisa ber reuni, berkebun, menanam bersama di tanah surga bersama para Sahabat Quraisy dan Anshar.

nDalem Jaranan, 28 Nopember 2020
Surono Abdurrahman Sorengpati
#NgajiTani
IG @kebunmizan

NewerStories OlderStories Beranda

0 komentar:

Posting Komentar