3 DOA NABI MUSA, SANG PENGGEMBALA

Para pembesar negeri Fira'un merencanakan pengejaran dan pembunuhan terhadap Nabi Musa a.s.


فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَّتَرَقَّبُ ۖ قَا لَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
"Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 21)


Doa pertama, doa orang yang terdzalimi ini pun dijawab oleh Allah dengan mengarahkan ke negeri Madyan agar terhindar dari kejaran orang orang dzalim. Nabi Musa yang sedang safar, yang doanya mustajab, berdoa kembali, yang kedua;


وَلَـمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَآءَ مَدْيَنَ قَا لَ عَسٰى رَبِّيْۤ اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَآءَ السَّبِيْلِ
"Dan ketika dia menuju ke arah negeri Madyan dia berdoa lagi, Mudah-mudahan Tuhanku memimpin aku ke jalan yang benar."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 22)


Doa kedua itu dijawab oleh Allah dengan menuntun langkah jalan Nabi Musa ke mata air negeri Madyan tempat penggembalaan ternak (kambing);


وَلَـمَّا وَرَدَ مَآءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ النَّا سِ يَسْقُوْنَ ۖ وَوَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمُ امْرَاَ تَيْنِ تَذُوْدٰنِ ۚ قَا لَ مَا خَطْبُكُمَا ۗ قَا لَـتَا لَا نَسْقِيْ حَتّٰى يُصْدِرَ الرِّعَآءُ وَاَ بُوْنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ
"Dan ketika dia sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat (ternaknya). Dia (Musa) berkata, Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)? Kedua (perempuan) itu menjawab, Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 23)

Dari ayat ini kita mengambil pelajaran;
1. Daerah dengan sumber air dan ada peternakan kambingnya (negeri madyan) adalah tempat yg baik karena ini adalah jawaban terhadap doa Nabi Musa memohon dipimpin ke jalan yg benar.
2. Daerah dengan sumber air adalah tempat terbaik untuk beternak.
3. Pekerjaan yg dicontohkan oleh Al Qur'an untuk wanita adalah menggembala. Namun ini dilakukan karena ayah mereka sudah berusia lanjut.

Kemudian Nabi Musa menolong kedua penggembala wanita itu kemudian berdoa yg ketiga;


فَسَقٰى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّٰۤى اِلَى الظِّلِّ فَقَا لَ رَبِّ اِنِّيْ لِمَاۤ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ
"Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 24)

Kemudian doa itu langsung dijawab oleh Allah dengan datangnya kembali gadis penggembala tadi;


فَجَآءَتْهُ اِحْدٰٮہُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَآءٍ ۖ قَا لَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَـنَا ۗ فَلَمَّا جَآءَهٗ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ ۙ قَا لَ لَا تَخَفْ ۗ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikanmu memberi minum ternak) kami. Ketika (Musa) mendatangi ayah wanita itu (Syeikh Madyan) dan dia (Syeikh Madyan) menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia berkata, Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 25)

Dari sini kita bisa ambil pelajaran bahwa doa yg diawali dengan amal kebaikan (Nabi Musa menolong memberi minum ternak), maka insyaAllah mustajab.

Allah SWT berfirman:

قَا لَتْ اِحْدٰٮہُمَا يٰۤاَ بَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖ اِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَـأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْاَ مِيْنُ
"Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 26)



قَا لَ اِنِّيْۤ اُرِيْدُ اَنْ اُنْكِحَكَ اِحْدَى ابْنَتَيَّ هٰتَيْنِ عَلٰۤى اَنْ تَأْجُرَنِيْ ثَمٰنِيَ حِجَجٍ ۚ فَاِ نْ اَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَ ۚ وَمَاۤ اُرِيْدُ اَنْ اَشُقَّ عَلَيْكَ ۗ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
"Dia (Syeikh Madyan) berkata, Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 27)


Nabi Musa mendapatkan tempat berlindung di Negeri Madyan, mendapat pekerjaan sebagai penggembala kambing dan juga dijadikan menantu oleh Syaikh Madyan serta selamat dari kedzaliman Fir'aun. 3 Doa yang terkabul.

Allah menuntun jalan Nabi Musa hingga ke negeri Madyan dan memberikan "diklat" pendidikan dan pelatihan menjadi peternak penggembala kambing selama 10 tahun, sebagai persiapan lahir bathin menghadapi kembali Fir'aun.

Tak hanya Nabi Musa, Semua nabi adalah penggembala kambing, termasuk Rasulullah SAW;

“Tidaklah seorang Nabi diutus melainkan ia menggembala kambing. Para sahabat bertanya, apakah engkau juga?”. Beliau menjawab, “iya, dahulu aku menggembala kambing penduduk Makkah dengan upah beberapa qirath.”[HR. Al Bukhari, no. 2262]

Namun jarang dari kita mewarisi, mencontoh manusia manusia terbaik itu, yaitu menggembala kambing, padahal domba ataupun kambing adalah hewan yang penuh berkah, maka Rasulullah SAW menyuruh kita memeliharanya;

"Peliharalah kambing karena kambing itu penuh berkah.” (HR. Ibnu Majah, no. 2304. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih.)

Dan kambing adalah termasuk harta terbaik;

“Hampir saja harta muslim yang terbaik adalah kambing yang digembala di puncak gunung dan tempat jatuhnya hujan. Dengan membawa agamanya dia lari dari beberapa fitnah (kemungkaran atau peperangan sesama muslim).” (HR. Bukhari)

Mari beternak dan menggembala kambing. Dapatkan keindahan dan kebahagiaan ketika kita melepas dan memasukannya ke kandang;

"Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan). Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup mencapainya, kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui." (Surah an-Naḥl‎/6: 5-8)

BaitiJannatiFarm
#RumahkuKebunSurgaku

Jogja, 01112019
IG @kebunmizan

0 komentar:

Posting Komentar